Ziarah Makam Syeh Jambu Karang Gunung Ardi Lawet.
Petilasan atau Makam Syeh Jambu Karang atau Jambukarang lebih dikenal masyarakat jawa sebagai Ardi Lawet atau Ardilawet. Terletak di puncak gunung Lawet yang masuk kedalam Wilayah Pemerintah Desa Panusupan Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah, dengan ketinggian kurang lebih 3000 dpl. Disebutkan oleh berbagai kitab merupakan wilayah Perdikan Cahyana.
Menurut kitab Babad Tanah Jawa, Syeh Jambu Karang merupakan salah satu tokoh yang turut menyebarkan ajaran Agama Islam di Pulau Jawa. Bahkan jauh sebelum Wali Songo melakukan Syiar Agama Islam. Sebagai salah satu Tokoh Islam di pulau jawa, maka banyak cerita yang bervariasi di dalam masyarakat sekitar, dari silsilah sampai dengan berbagai kesaktian yang dimiliki, bahkan hingga betapa mustajabnya doa yang dipanjatkan disana.
Perdikan Cahyana atau bumi cahyana menurut Tijdschrift voor het Binnenland Bestuur (deel I) tulisan C.J Hasselman (1887) adalah bumi perdikaning Allah, bukan perdikaning ratu, sesuai dengan 3 Piagam yang disebutkan disana, yaitu: Piagam Sultan (1403 AJ), Sultan Pajang (1503 AJ), dan Ki Gede Mataram. Ketiga piagam tersebut meluluskan dan melestarikan perdikaning Allah tersebut kepada Mahdum Wali Prakosa (Ind: Perkasa). Dalam tradisi Cahyana, Pangeran Mahdum Wali Prakosa berjasa dalam membangun Masjid Agung Demak.
Silsilah atau asal usul menurut manuskrip Cariyosing Redi Munggul, Pangeran Jambu Karang berasal dari Pajajaran, putra Prabu Brawijaya Mahesa Tandreman. Pangeran Jambu Karang ditonjolkan sebagai Raja Sunda yang masih kafir. Kemudian diislamkan oleh Pangeran Atas Angin setelah melalui perang kesaktian yang dimenangkan oleh Pangeran Atas Angin. Kemudian Pangeran Atas Angin menikah dengan putri Pangeran Jambu Karang yang bernama Rubiyah Bekti. Perkawinan mereka melahirkan lima orang anak, yaitu (1) Pangeran Mahdum Kusen (Kayu Puring) yang dimakamkan di Rajawana, (2) Mahdum Madem (makamnya di Cirebon), (3) Pangeram Mahdum Omar (makamnya di Pulau Karimun, Jepara), (4) Nyai Rubiyah Raja (makamnya di Ragasela, Pekalongan), dan nyai Rubiah Sekar (makamnya di Jambangan Banjarnegara).
Hubungannya wali Prakosa dengan Syeh Jambu Karang. Pangeran Mahdum Kusen berputra Pangeran Mahdum Jamil. Pangeran Mahdum Jamil mempunyai dua orang anak, yaitu (1) Pangeran Mahdum Tores (makmnya di Bogares, tegal) dan (2) Pangeran Wali Prakosa (makamnya di desa Pekiringan, karangmoncol, purbalingga). Pangeran wali Prakosa inilah yang disebut dalam Piagam Sultan demak yang berasal dari tahun Jawa 1503 sehingga ia merupakan tokoh sejarah, sedangkan Pangeran Jambu Karang, Pangeran Atas Angin, Pangeran Mahdum Kusen, dan Pangeran Mahdum Jamil adalah tokoh-tokoh legendaris dari Perdikan Cahyana.
Mitos Gunung Lawet:
Malam ini Suster Gila menginap di Desa Panusupan dibawah kaki Gunung Lawet/Ardi lawet atau Bumi Cahyana. dan bukan sekedar posting biasa, spesial sekaligus posting tentang Ardi Lawet, kira-kira apa yang bakal terjadi dengan Blog ini? :)
Kita lihat saja.
Mitos Gunung Lawet:
- Barang siapa yang berdoa kepada Allah SWT di Gunung Lawet akan mudah terkabulkan hajat permohonannya.
- Bagi suami - istri yang belum dikaruniai anak dan memohon kepada Allah SWT di Gunung Lawet dan memetik Babal (Ind: Buah Nangka yang masih kecil dan muda) lalu dijadikan rujak dan dimakan bersama-sama (suami-stri) kemudian berhubungan badan maka akan cepat diberikan keturunan.
- Bagi jomblowan dan jomblowati akan lekas mendapat jodoh bila berdoa disana.
- Ini yang penting, Menurut Juru Kunci disana, Bapak Mulyono Rasito, bagi Blogger yang posting di wilayah Bumi Cahyana, maka trafik Blog-nya akan naik. :)
Malam ini Suster Gila menginap di Desa Panusupan dibawah kaki Gunung Lawet/Ardi lawet atau Bumi Cahyana. dan bukan sekedar posting biasa, spesial sekaligus posting tentang Ardi Lawet, kira-kira apa yang bakal terjadi dengan Blog ini? :)
Kita lihat saja.
16 komentar untuk "Ziarah Makam Syeh Jambu Karang Gunung Ardi Lawet."
Assalaamu Alaykum Wr Wb
Wahai Saderek Sadoyo ingkang ngarep ridho Gusti Allah. Alhamdulillah kami satu jamaah masjid pernah mengunjungi petilasan Syech Jambu Karang 2 kali. hal@ yang perlu diluruskan. Pertama, Petilasan tersebut bukanlah makam, saya langsung meyakinkan juru kunci untuk berkata Sejujurnya. Makam Beliau adalah di Gunung setelahnya (Wallaaahu 'Alam) petilasan tersebut yang lazim dikunjungi adalah tempat Beliau Bersyahadat, Sdan Subhannalaah dalam Babad Tanah Jawa disebutkan ketika Syeh Jambu Karang Bersyahadat Gunuing dibawahnya Sujud. (jelasnya lihat Google Earth, Gunung dimana ada petilasan Syeh Jambu Karang Tegak, disamping dan bawahnya sujud. Ini Bukti betapa Besarnya Karunia Allah. Maka untuk saudara2 kita yang hendak silaturahmi, niatkan mendaki Bukit Ardi Lawet (dari kata Bahasa Arab , Ardhun Khalwat, tempat berhalwat, tafakkur, mengenang dosa dan berfikir untuk kemajuan Ummat). Semoga Kita dapat meneruskan Fikir dan Perjuangan Syeh Jambu Karang dan Keturunannya hingga hari kiamat....Aaamiin... Mohammad Othman,,,,Boston)
usa football jerseys cheap