Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kawat Tak Terkirim

"Brother,,, aku pusing. Tak mungkin mengabarkan pada dunia tentang semuanya. Kepala sudah sedemikian dingin, namun hati terus menguap. Saat diujung tanduk menjadi simalakama, enggan melepas-tak mampu meraih.
Pipit makin takut, pipit makin terhimpit, pipit ingin melepas bulu-bulu domba.
Aku pasti tersayat,,, pipit masih menyimpan hatiku!"

Kupegang sangkarnya, masih kutimbang-masih mengingat, bimbang dengan kunci ditangan, tak mampu memutuskan. Kuapakan kunci ini?
Kubuang jauh? Agar tak lagi ia lepas.
Atau kumasukan ke lubangnya, kuputar 360 derajat lalu semua menjadi kosong?
Tapi pipit masih membawa hatiku?

"Brother,,, aku pusing. Semoga gunung dan malaikat-malaikat kecilnya mampu menyublimkan hati."


Banyumas, -mendung setelah telepon-, 11 Desember 2010.


Add to Technorati Favorites